Selasa, 24 April 2012

Daftar Objek Wisata Kota Bogor

Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik. Mengunjungi kota Bogor memiliki berbagai kesan yang mendalam, serasa mengunjungi kota masa lampau karena ada banyak peninggalan masa lalu, seperti: prasasti BatuTulis dan gedung-gedung peninggalan-peninggalan zaman penjajahan Belanda dulu.

Juga terkesan mengunjungi kota Ilmu Pengetahuan, karena disini kita menjumpai banyak perguruan tinggi ternama seperti IPB, Universitas Pakuan, UIK dan banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan yang dikenal baik. Bahkan disini kita akan menjumpai banyak Institusi/ Lembaga Penelitian Ilmiah seperti: CIFOR dan Balai Penelitian Karet juga museum-museum yang banyak dikunjungi sepanjang tahun seperti: Museum Zoologi, Museum Etnobotani dan masih banyak lainnya.

Kesan lain sebagai kota jasa, kita dengan mudah menjumpai pusat-pusat perbelanjaan yang nyaman di Kota Bogor seperti: Eka Lokasari Plaza, Bogor Trade Mall dan Jambu Dua Mall. Tak kalah indahnya, kita masih bisa menikmati indahnya  alam di kebun yang luas yaitu Kebun Raya Bogor dan  sejuknya beberapa ruas jalan kota yang dinaungi pohon-pohon rindang, seperti ruas jalan Ahmad Yani dan ruas jalan Dr. Semeru.
Untuk mengetahui detail dari masing-masing objek wisata yang bisa dinikmati di Kota Bogor, klik link detail dari daftar nama objek wisata beikut:

Bogor has many interesting tourism objects. Visiting Bogor City will give us many deep impressions.  such as visiting old memorable city, because here we find many ancient objects like Stone Incription and old buildings from dutch colonial era.

Istana Bogor
Istana Bogor Istana Bogor memiliki luas areal 28 Ha, didirikan pada tahun 1745 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Gustaf Willem Van Imhof.


Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.

Gedung Museum Etnobotani
Gedung Museum Etnobotani Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ. Habibie. Didalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda no. 24 Telp. (0251) 322035.

Museum Zoologi
Museum Zoologi Museum Zoologi Tampak Depan Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis. Mempunyai koleksi ribuan species binatang mamalia, serangga, reptillia, burung, ikan dan molluska. Lokasi terletak di Jl. Ir. H . Juanda no.09 Telp. (0251) 322226.

Museum Tanah
Museum Tanah Museum Tanah Tampak Depan Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil berupa makromonolit.Berlokasi di Jl. Ir H. Juanda no. 98 Telp. (0251)32301.

Plaza Kapten Muslihat
Plaza Kapten Muslihat Plaza Kapten Muslihat Dikenal dengan sebutan Taman Topi karena bangunan-bangunan yang terdapat disana berbentuk topi.


SituGede
SituGede Situ Gede Kawasan Situ Gede merupakan suatu kawasan yang masih bernuansa alam pedesaan. Air Danau yang membentang lebar dengan latar hutan rindang dilengkapi dengan wisata air. Terletak di desa Situ Gede Kec. Bogor Barat dekat Lembaga Penelitian Hutan Tropis.

Museum Peta
Museum Peta Museum peta Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton Bogor.


Museum Perjuangan
 Museum Perjuangan Museum Perjuangan Museum perjuangan didirikan pada tahun 1957 sebagai tempat penyimpanan macam-macam senapan yang digunakan para perjuang kemerdekaan dan terdapat koleksi senapan yang merupakan hasil rampasan dari tentara jepang dan inggris


Rancamaya
Rancamaya Rancamaya Dilokasi Wisata olah raga ini bukan hanya keindahannya saja, tetapi tentunya juga udara segar dan sehat.


Batutulis
Batutulis Prasasti Batu Tulis Batu bertulis ini dibuat semasa pemerintahan Surawisesa (tahun 1521 s/d 1535) satu diantara putra dari Prabu Siliwangi Raja Pajajaran. Di komplek Batutulis 54 terdapat 15 buah batu terasit yang terdiri dari 6 buah batu didalam Cungkup.

Gedung Bakorwil
Gedung Bakorwil Gedung Bakorwil Gedung Bakorwil didirikan pada sekitar abad XIX denagn fungsi sebagai Kepresidenan Hindia Belanda. Gedung ini memiliki bentuk bangunan Kolonial Belanda.


Gedung Balaikota
Gedung Balaikota Balaikota Gedung Balaikota Bogor berdiri pada tahun 1950 dengan nama Societeit, bentuk bangunan gaya Kolonial Belanda. Gedung Balaikota telah mengalami renovasi dan penggabungan gaya arsitektur Sunda dan Eropa. Sekarang gedung ini berfungsi sebagai Kantor Pemerintah Kota Bogor.

Mesjid Raya Bogor
 Mesjid Raya Bogor Mesjid Raya Bogor Mesjid Raya Bogor dibangun pada tahun 1970 selesai tahun 1979 dengan arsitek FX. Silaban dilengkapi dengan gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor dilengkapi denagn sarana perpustakaan umum.

Hotel Salak
Hotel Salak Hotel SalakHotel Salak didirikan pada tahun 1870-1880 denagn nama Hotel Dibbest. Gedung ini telah mengalami renovasi dan berubah menjadi Hotel Salak. Adapun bentuk bangunannya bergaya Kolonial.

Gereja Katedhral
Gereja Katedhral Gedung Gereja KathedralGereja Katedhral didirikan pada tahun 1750 dengan gaya Gereja Katolik Roma, berfungsi sebagai tempat peribadatan agama Katolik. Gereja ini memiliki gaya Eropa.





Klenteng Hok Tek Bio
Klenteng Hok Tek Bio Klenteng Hok Tek BioKlenteng Hok Tek Bio didirikan pada tahun 1672 dan berfungsi sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Konghucu. Klenteng ini merupakan Klenteng pertama di Bogor dan memliki bentuk bangunan bergaya khas China.


Makam Raden Saleh
Makam Raden Saleh Makam Raden SalehRaden Saleh Syarif Bustaman adalah pelukis Indonesia modern. Lahir di Terboyo, Semarang pada tahun 1880 dan dimakamkan di Kota Bogor, tepatnya di jalan Pahlawan. Hasil karyanya sangat terkenal ke mancanegara, satu adalah lukisan berbulu singa.

Mesjid Empang


Mesjid Empang Masjid EmpangMesjid Empang (Mesjid An-Nur Tauhid) berdiri tahun 1815, mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan. Mesjid ini memiliki bentuk bangunan gaya timur tengah




Stasiun Bogor

Stasiun Bogor Stasiun bogor Stasiun Kereta Api Bogor berdiri Tahun 1881. Gedung ini memiliki bentuk bangunan khas Kolonial Belanda.

Selasa, 10 April 2012

Gali Potensi UMK, 20 Pelaku BPRS Dilatih

TRAINING PERBANKAN: Yocie Gusman sedang memaparkan materi Risk Management untuk BPRS dan LKMS di Hotel Bumiwiyata Depok, 6 April lalu.
BOGOR-Meningkatkan kapasitas pelayanan maksimal bagi pelaku ekonomi mikro dan kecil, 20 perbankan dari lingkungan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sewilayah Bogor dan Depok, mengikuti training manajemen risiko di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jumat (6/4).

Dalam training ini, diberikan pembekalan mengenai manajemen risiko dari usaha perbankan syariah, berkaitan dengan pembiayaan yang akan diberikan kepada kelompok usaha mikro dan kecil.

Hadir sebagai narasumber, Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri, Yocie Gusman. Menurutnya, usaha mikro dan usaha kecil memiliki potensi ekonomi yang besar dan sekaligus menjawab kebutuhan lapangan kerja. “Karena itu, kata dia, BPRS harus memiliki tenaga-tenaga yang terampil dalam menganalisis manajemen resiko untuk usaha mikro dan kecil. Sehingga peran BPRS mendukung perekonomian kelompok ekonomi lemah semakin eksis dan kehadirannya semakin terasakan,” jelas Yocie.

Ahmad Gizali, salah satu peserta mengaku puas dan merasa bertambah ilmunya setelah mengikuti trainning tersebut, dan siap melayani para pelaku usaha mikro kecil. “Saya optimis dan siap menyalurkan pembiayaan bagi para pelaku ekonomi kecil, karena kebutuhan pembiayaan sangat mendesak bagi mereka,” tuturnya. (*/sep) 

Radar Bogor

SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA


Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang  beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.

Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Untuk memberikan pedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan meletakkan posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia, selanjutnya Bank Indonesia pada tahun 2002 telah menerbitkan “Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”. Dalam penyusunannya, berbagai aspek telah dipertimbangkan secara komprehensif, antara lain kondisi aktual industri perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait, trend perkembangan industri perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan syariah nasional yang mulai mewujud, serta tak terlepas dari kerangka sistem keuangan yang bersifat lebih makro seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI) maupun international best practices yang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan syariah internasional, seperti IFSB (Islamic Financial Services Board), AAOIFI dan IIFM.
Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat nasional.
“Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia” memuat visi, misi dan sasaran pengembangan perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu  pencapaian pangsa pasar perbankan syariah yang signifikan melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas keuangan nasional, regional dan internasional, dalam kondisi mulai terbentuknya integrasi dgn sektor keuangan syariah lainnya.
Dalam jangka pendek, perbankan syariah nasional lebih diarahkan pada pelayanan pasar domestik yang potensinya masih sangat besar. Dengan kata lain, perbankan Syariah nasional harus sanggup untuk menjadi pemain domestik akan tetapi memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf internasional.
Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebuah sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif dari konsep ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks kekinian permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan dengan tetap memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa ini menuliskan perjalanan sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka upaya pengembangan sistem perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan negeri.
Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah
Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi 2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.
Selanjutnya berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai tahap implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan syariah, antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase I tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 40%, fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. Fase III  tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%.
Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, aspek diferensiasi dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang beragam, transparans, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi informasi yang selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”.
Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.
Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan  dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.
Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah; dan
Keenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sumber: website BI

Senin, 09 April 2012

Siapkan Pilot Project Rumah Pangan Lestari

BOGOR-Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan sebuah seminar yang merupakan Program Tenaga Ahli Kementerian Bidang Pelayanan Masyarakat. Acara dengan tema ”Strategi Peningkatan Peran Perempuan dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga” itu, diadakan di Hotel Amaris Bogor, Minggu (8/4). Acara dihadiri lebih dari seratus tokoh perempuan yang tersebar di seluruh Kelurahan Kota Bogor.

Sebagai pembicara utama adalah Profesional muda penggiat kegiatan sosial Yocie Gusman yang dipanel bersama Tenaga ahli Mentan Atang Trisnanto dan Tenaga ahli anggota DPR RI Komisi II bidang Pemerintah Daerah, Iwan Suryawan.

Tujuan dari seminar ini adalah mewujudkan rumah pangan lestari guna mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Yang menarik, di antara tokoh ibu-ibu yang hadir, ada ketua RT yang sangat aktif pada program-program kemasyarakatan sehingga dapat menggerakkan lingkungan sekitar, terutama kaum perempuan.

Beberapa hasil seminar sehari ketahanan pangan keluarga ini adalah tawaran-tawaran sekaligus sosialisasi program Kementan untuk kegiatan lingkungan kaum perempuan. Begitu pentingnya ketahanan pangan keluarga, membuat session seminar ini mendapat respons yang sangat antusias dari para tokoh wanita Kota Bogor. Sehingga pertanyaan bertubi-tubi datang dari peserta hingga acara tersebut diminta ditindaklanjuti dengan acara terbatas yang memberikan penjelasan secara teknis program kementerian.

Yocie Gusman, praktisi muda yang bergerak di bidang perbankan dan konsultan ekonomi mikro, mengatakan bahwa dengan semangat para tokoh ini, dia berharap dapat berpartisipasi memberikan kontribusi berarti buat masyarakat Kota Bogor pada khususnya. “Saya bekerjasama dengan Kementan akan membuat enam titik pilot project Rumah Pangan Lestari di Kota Bogor, sebagai salah satu program alternatif meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan program pengentasan kemiskinan,” tuturnya.(*/sep)

Sabtu, 07 April 2012 , 19:44:00 Mengenal Lebih Dekat Yocie Gusman, Tokoh Muda dan Profesional Haus Ilmu, Konsen Aktivitas Sosial

BERBAGI ILMU: Yocie Gusman saat menjadi narasumber dalam workshop pertanian yang digelar Kementan di Kampus IPB, belum lama ini. Tian/Radar Bogor
Yocie Gusman, tokoh muda yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Bogor. Ia pernah memimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor periode 2004-2009. Di era kepemimpinannya, PKS berhasil mengantarkan dua kadernya di pemerintahan, yakni Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar dan Ahmad Ru’yat sebagai Wakil Walikota Bogor. Meskipun Yocie tak lagi memegang jabatan politis di Kota Bogor, semangat pengabdiannya tidak pernah luntur.
-----

Saat ini Yocie bersama Yaya­san Ar Ruhamaa ikut aktif dalam pemberdayaan anak-anak yatim. Kiprahnya sebagai kepala cabang di sebuah bank syariah,  diimbangi Yocie dengan pengabdiannya membina dan mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah melalui lembaga yang dibentuknya.

Di samping itu, Yocie aktif sebagai pengurus ICMI Orwilsus Bogor dan menjadi penasihat LSM Metropol Indonesia bersama Mayjen (Purn) Pohman.

Alumnus kelas khusus Manajemen Prasetya Mulya Jakarta ini tergolong haus menimba ilmu. Yocie saat ini sedang menyelesaikan tesis S2-nya di Pascasarjana IPB. Alhasil, pengalaman praktisnya dalam kepemimpinan teruji baik sebagai bankir profesional, politisi maupun pegiat sosial.

Hal itu pula yang membawanya ke negeri Paman Sam, terpilih sebagai peserta program International Visitor Leadership Program (IVLP) untuk mempelajari Good Governance and Decentralization di Amerika Serikat.

Dia terpilih bersama sejumlah tokoh muda lainnya, seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Program yang sama pernah dilakoni pemilik Grup Jawa Pos, Dahlan Iskan dan sejumlah pemimpin dunia lainnya.

Seperti apa kesibukannya saat ini? Berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Radar Bogor, Yosep Awaludin?
---------

Nama Anda saat ini seperti hilang dari pantauan warga Bogor, sebetulnya apa kesibukkan Anda saat ini?

Saya masih aktif di berbagai kegiatan pengabdian untuk warga Bogor. Namun memang kegiatan tersebut jauh dari publisitas seperti halnya dunia politik. Sebagai contoh saya bersama Yayasan Ar Ruhamaa sedang menyelesaikan pembangunan Yatim Center di Kota Bogor yang nantinya akan ada klinik gratis dan lembaga pendidikan bagi yatim.

Saat ini sudah 400 anak yatim yang kami santuni. Saya juga aktif menjadi pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwilsus Bogor dan menjadi penggiat pengembangan lembaga keuangan mikro syariah.

Apa motivasi Anda bergelut di bidang sosial dan pernah pula di bidang politik, padahal sebagai seorang profesional, waktu Anda sangat padat?

Saya terinspirasi dari hadis Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu, sebagai warga Bogor, saya ingin bermanfaat bagi kota saya dan warganya. Banyak jalan agar kita bisa memberikan manfaat bagi sesama, khususnya di lingkungan terdekat kita.

Anda pernah belajar tentang Good Governance di Amerika Serikat, hal apa yang bisa Anda terapkan di Indonesia?

Salah satu poin penting yang saya pelajari adalah pentingnya transparansi keuangan negara kepada publik atau masyarakat secara luas. Dan transparansi itu mestinya dipublikasikan secara luas antara lain melalui media massa.

Sehingga semua komponen masyarakat, seperti mahasiswa, LSM dan media massa bisa mengkritik langsung penggunaan uang negara secara terbuka dan akurat.
Dengan cara seperti itu, angka korupsi di negeri ini akan bisa ditekan serendah mungkin, karena adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri.

Bagaimana Anda memandang Kota Bogor saat ini?

Bogor merupakan kota yang terus tumbuh dan berkembang baik, secara populasi maupun ekonomi. Lihat saja aktivitas setiap akhir pekan, dimana Bogor saat ini sudah menjadi salah satu tujuan utama wisata belanja dan kuliner. Tentu saja ini potensi luar biasa dan bisa mendatangkan pemasukan bagi Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor sudah berupaya keras untuk meningkatkan sarana prasarana publik meskipun masih banyak hal yang harus ditingkatkan agar Bogor tetap menjadi kota yang aman dan nyaman.

Apakah Anda sendiri merupakan salah satu pencinta kuliner?

Oh ya tentu saja, bagi saya Bogor merupakan surga kuliner yang tidak kalah menarik dari kota-kota besar di Indonesia. Salah satu tempat favorit kami sekeluarga adalah Taman Kencana. Biasanya setiap akhir pekan, sambil berolahraga ringan, kami menyempatkan ke sana. Saya paling suka Bubur Ayam dan Sop Buntut Ma Emun di Bantarjati.

Seperti apa potensi Kota Bogor di mata Anda?

Bagi saya, Bogor bisa menjadi kota penting kelas dunia karena sejarahnya yang panjang, baik sebagai bekas ibukota kerajaan Pajajaran maupun kota yang banyak meninggalkan situs-situs ilmiah peninggalan Belanda.

Misalnya Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Istana Batutulis, Museum Zoologi, Museum Herbarium, dan Museum Hortus. Juga situs perjuangan kemerdekaan Indonesia seperti Museum Perjuangan dan Museum Pembela Tanah Air. Semua itu apabila ditata dengan baik, menurut saya menjadi modal penting bagi Kota Bogor.

Bogor juga bisa menjadi tempat tumbuhnya industri kreatif yang potensial dengan banyaknya aneka kerajinan khas dan menarik di Bogor. Semua itu bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Bogor jika dikelola dengan baik, tanpa melupakan pentingnya tata ruang yang baik. (*)

-------

Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Anak Yatim

Keprihatinannya terhadap sejumlah permasalahan sosial di Kota Bogor, mendorong Yocie Gusman menjadi pegiat sosial. Salah satunya dengan memberdayakan anak-anak yatim bersama Yayasan Ar Ruhamaa. Mayoritas anak yatim masih dalam usia sekolah, namun karena minimnya biaya, banyak di antara mereka yang tidak dapat mengenyam pendidikan. Bahkan untuk kebutuhan pokok hidupnya pun amat terasa sulit.

Kondisi itulah yang mendorong Yocie dan sejumlah koleganya mendirikan Yayasan Islamic Yatim Center (IYC) pada 2007. Di lembaga tersebut Yocie bertindak sebagai Dewan Pembina. Saat ini IYC menampung sekitar 400 yatim yang dibina dan disekolahkan.

“Berkat kepercayaan dari masyarakat, kami berkesempatan membangun IYC di Bubulak. Nantinya di sana ada masjid, klinik gratis dan sekolah khusus anak yatim,” ujar Yocie.

Lebih lanjut Yocie mengatakan, anak yatim biasanya masuk usia paling rentan. Masih anak-anak tanpa didikan orangtua, kalau tidak dirawat dengan benar akan sulit. Makanya, ia ingin membantu memberdayakan dan membina anak yatim sampai mandiri. Salah satunya, dengan meningkatkan kualitas dan daya saing mereka.

Apalagi, pemerintah saat ini dinilai kurang begitu memperhatikan hal tersebut. “Tapi kita juga tidak bisa bekerja sendiri, maka dari itu jika ada donasi yang ingin menyalurkan dananya untuk anak yatim, kami dengan senang hati menerimanya,” tutur Yocie.

Yang jelas, papar Yocie, IYC merupakan organisasi sosial yang bertujuan membantu anak-anak yatim dan duafa agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.

“Kami hadir untuk menjadi jembatan kasih sayang antara Anda dan saudara-sudara kita yang terimpit kekurangan dan keterbatasan. Kami hadir membantu siapa pun yang merasa berkepentingan untuk berbagi dan menyucikan rezeki yang dimiliki,” bebernya.

Sejumlah program pembinaan khusus kepada anak yatim pun digelar IYC. Pertama, program beasiswa yang menanggung biaya sekolah mereka. Kedua, program-program pembinaan, seperti pelatihan kemandirian dan pengajian rutin.

Ketiga, program rekreasi yang sudah beberapa kali adakan. “Kita harapkan dengan ini mereka bisa mendapat pendidikan yang lebih baik sehingga kelak menjadi orang yang mandiri,” pungkasnya

Berkat rahmat dan karunia Ilahi serta dukungan dan kontribusi para dermawan di Kota Bogor, jelasnya, IYC telah menjadi sebuah institusi sosial yang legal dan profesional, yang mencoba memberikan pelayanan dan pengasuhan terbaik untuk anak-anak yatim dan duafa, agar mereka tidak kehilangan kawalan dalam meraih masa depan yang lebih cemerlang.

“Kami akan selalu berupaya menjadi lembaga yang profesional dan dinamis karena kami sadar segala bentuk bantuan dan dukungan dari para dermawan adalah amanah tidak ringan yang harus kami pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.

Penyelenggaraan pemeriksaan oleh tim akuntan publik adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam upaya membentuk lembaga sosial yang terpercaya. Doa dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami nantikan. Bersama, kita wujudkan cita-cita mereka,” paparnya. (sep)