Senin, 09 April 2012

Sabtu, 07 April 2012 , 19:44:00 Mengenal Lebih Dekat Yocie Gusman, Tokoh Muda dan Profesional Haus Ilmu, Konsen Aktivitas Sosial

BERBAGI ILMU: Yocie Gusman saat menjadi narasumber dalam workshop pertanian yang digelar Kementan di Kampus IPB, belum lama ini. Tian/Radar Bogor
Yocie Gusman, tokoh muda yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Bogor. Ia pernah memimpin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor periode 2004-2009. Di era kepemimpinannya, PKS berhasil mengantarkan dua kadernya di pemerintahan, yakni Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar dan Ahmad Ru’yat sebagai Wakil Walikota Bogor. Meskipun Yocie tak lagi memegang jabatan politis di Kota Bogor, semangat pengabdiannya tidak pernah luntur.
-----

Saat ini Yocie bersama Yaya­san Ar Ruhamaa ikut aktif dalam pemberdayaan anak-anak yatim. Kiprahnya sebagai kepala cabang di sebuah bank syariah,  diimbangi Yocie dengan pengabdiannya membina dan mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah melalui lembaga yang dibentuknya.

Di samping itu, Yocie aktif sebagai pengurus ICMI Orwilsus Bogor dan menjadi penasihat LSM Metropol Indonesia bersama Mayjen (Purn) Pohman.

Alumnus kelas khusus Manajemen Prasetya Mulya Jakarta ini tergolong haus menimba ilmu. Yocie saat ini sedang menyelesaikan tesis S2-nya di Pascasarjana IPB. Alhasil, pengalaman praktisnya dalam kepemimpinan teruji baik sebagai bankir profesional, politisi maupun pegiat sosial.

Hal itu pula yang membawanya ke negeri Paman Sam, terpilih sebagai peserta program International Visitor Leadership Program (IVLP) untuk mempelajari Good Governance and Decentralization di Amerika Serikat.

Dia terpilih bersama sejumlah tokoh muda lainnya, seperti Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Program yang sama pernah dilakoni pemilik Grup Jawa Pos, Dahlan Iskan dan sejumlah pemimpin dunia lainnya.

Seperti apa kesibukannya saat ini? Berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Radar Bogor, Yosep Awaludin?
---------

Nama Anda saat ini seperti hilang dari pantauan warga Bogor, sebetulnya apa kesibukkan Anda saat ini?

Saya masih aktif di berbagai kegiatan pengabdian untuk warga Bogor. Namun memang kegiatan tersebut jauh dari publisitas seperti halnya dunia politik. Sebagai contoh saya bersama Yayasan Ar Ruhamaa sedang menyelesaikan pembangunan Yatim Center di Kota Bogor yang nantinya akan ada klinik gratis dan lembaga pendidikan bagi yatim.

Saat ini sudah 400 anak yatim yang kami santuni. Saya juga aktif menjadi pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwilsus Bogor dan menjadi penggiat pengembangan lembaga keuangan mikro syariah.

Apa motivasi Anda bergelut di bidang sosial dan pernah pula di bidang politik, padahal sebagai seorang profesional, waktu Anda sangat padat?

Saya terinspirasi dari hadis Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu, sebagai warga Bogor, saya ingin bermanfaat bagi kota saya dan warganya. Banyak jalan agar kita bisa memberikan manfaat bagi sesama, khususnya di lingkungan terdekat kita.

Anda pernah belajar tentang Good Governance di Amerika Serikat, hal apa yang bisa Anda terapkan di Indonesia?

Salah satu poin penting yang saya pelajari adalah pentingnya transparansi keuangan negara kepada publik atau masyarakat secara luas. Dan transparansi itu mestinya dipublikasikan secara luas antara lain melalui media massa.

Sehingga semua komponen masyarakat, seperti mahasiswa, LSM dan media massa bisa mengkritik langsung penggunaan uang negara secara terbuka dan akurat.
Dengan cara seperti itu, angka korupsi di negeri ini akan bisa ditekan serendah mungkin, karena adanya kontrol dari masyarakat itu sendiri.

Bagaimana Anda memandang Kota Bogor saat ini?

Bogor merupakan kota yang terus tumbuh dan berkembang baik, secara populasi maupun ekonomi. Lihat saja aktivitas setiap akhir pekan, dimana Bogor saat ini sudah menjadi salah satu tujuan utama wisata belanja dan kuliner. Tentu saja ini potensi luar biasa dan bisa mendatangkan pemasukan bagi Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor sudah berupaya keras untuk meningkatkan sarana prasarana publik meskipun masih banyak hal yang harus ditingkatkan agar Bogor tetap menjadi kota yang aman dan nyaman.

Apakah Anda sendiri merupakan salah satu pencinta kuliner?

Oh ya tentu saja, bagi saya Bogor merupakan surga kuliner yang tidak kalah menarik dari kota-kota besar di Indonesia. Salah satu tempat favorit kami sekeluarga adalah Taman Kencana. Biasanya setiap akhir pekan, sambil berolahraga ringan, kami menyempatkan ke sana. Saya paling suka Bubur Ayam dan Sop Buntut Ma Emun di Bantarjati.

Seperti apa potensi Kota Bogor di mata Anda?

Bagi saya, Bogor bisa menjadi kota penting kelas dunia karena sejarahnya yang panjang, baik sebagai bekas ibukota kerajaan Pajajaran maupun kota yang banyak meninggalkan situs-situs ilmiah peninggalan Belanda.

Misalnya Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Istana Batutulis, Museum Zoologi, Museum Herbarium, dan Museum Hortus. Juga situs perjuangan kemerdekaan Indonesia seperti Museum Perjuangan dan Museum Pembela Tanah Air. Semua itu apabila ditata dengan baik, menurut saya menjadi modal penting bagi Kota Bogor.

Bogor juga bisa menjadi tempat tumbuhnya industri kreatif yang potensial dengan banyaknya aneka kerajinan khas dan menarik di Bogor. Semua itu bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Bogor jika dikelola dengan baik, tanpa melupakan pentingnya tata ruang yang baik. (*)

-------

Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Anak Yatim

Keprihatinannya terhadap sejumlah permasalahan sosial di Kota Bogor, mendorong Yocie Gusman menjadi pegiat sosial. Salah satunya dengan memberdayakan anak-anak yatim bersama Yayasan Ar Ruhamaa. Mayoritas anak yatim masih dalam usia sekolah, namun karena minimnya biaya, banyak di antara mereka yang tidak dapat mengenyam pendidikan. Bahkan untuk kebutuhan pokok hidupnya pun amat terasa sulit.

Kondisi itulah yang mendorong Yocie dan sejumlah koleganya mendirikan Yayasan Islamic Yatim Center (IYC) pada 2007. Di lembaga tersebut Yocie bertindak sebagai Dewan Pembina. Saat ini IYC menampung sekitar 400 yatim yang dibina dan disekolahkan.

“Berkat kepercayaan dari masyarakat, kami berkesempatan membangun IYC di Bubulak. Nantinya di sana ada masjid, klinik gratis dan sekolah khusus anak yatim,” ujar Yocie.

Lebih lanjut Yocie mengatakan, anak yatim biasanya masuk usia paling rentan. Masih anak-anak tanpa didikan orangtua, kalau tidak dirawat dengan benar akan sulit. Makanya, ia ingin membantu memberdayakan dan membina anak yatim sampai mandiri. Salah satunya, dengan meningkatkan kualitas dan daya saing mereka.

Apalagi, pemerintah saat ini dinilai kurang begitu memperhatikan hal tersebut. “Tapi kita juga tidak bisa bekerja sendiri, maka dari itu jika ada donasi yang ingin menyalurkan dananya untuk anak yatim, kami dengan senang hati menerimanya,” tutur Yocie.

Yang jelas, papar Yocie, IYC merupakan organisasi sosial yang bertujuan membantu anak-anak yatim dan duafa agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.

“Kami hadir untuk menjadi jembatan kasih sayang antara Anda dan saudara-sudara kita yang terimpit kekurangan dan keterbatasan. Kami hadir membantu siapa pun yang merasa berkepentingan untuk berbagi dan menyucikan rezeki yang dimiliki,” bebernya.

Sejumlah program pembinaan khusus kepada anak yatim pun digelar IYC. Pertama, program beasiswa yang menanggung biaya sekolah mereka. Kedua, program-program pembinaan, seperti pelatihan kemandirian dan pengajian rutin.

Ketiga, program rekreasi yang sudah beberapa kali adakan. “Kita harapkan dengan ini mereka bisa mendapat pendidikan yang lebih baik sehingga kelak menjadi orang yang mandiri,” pungkasnya

Berkat rahmat dan karunia Ilahi serta dukungan dan kontribusi para dermawan di Kota Bogor, jelasnya, IYC telah menjadi sebuah institusi sosial yang legal dan profesional, yang mencoba memberikan pelayanan dan pengasuhan terbaik untuk anak-anak yatim dan duafa, agar mereka tidak kehilangan kawalan dalam meraih masa depan yang lebih cemerlang.

“Kami akan selalu berupaya menjadi lembaga yang profesional dan dinamis karena kami sadar segala bentuk bantuan dan dukungan dari para dermawan adalah amanah tidak ringan yang harus kami pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.

Penyelenggaraan pemeriksaan oleh tim akuntan publik adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam upaya membentuk lembaga sosial yang terpercaya. Doa dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami nantikan. Bersama, kita wujudkan cita-cita mereka,” paparnya. (sep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda...